POKOK-POKOK AJARAN AGAMA HINDU
I. NAMASTE
/ ASTUNGKARA ( SALAM PENGHORMATAN )
A. PANGANJALI
BUNYI : OM SWASTYASTU ARTINYA
SEMOGA ADA DALAM KEADAAN BAIK DAN SELAMAT ATAS KARUNIA IDA SANG HYANG WIDHI /
TYME. DISAMPAIKAN PADA AWAL PERTEMUAN / PERJUMPAAN SEBAGAI SALAM PEMBUKA SESAMA
UMMAT HINDU.
B. PARAMASHANTI
BUNYI : OM SHANTI SHANTI SHANTI OM,
ARTINYA SEMOGA DAMAI ATAS KARUNIA IDA SANG HYANG WIDHI. DISAMPAIKAN PADA AKHIR
PERTEMUAN/ SALAM PENUTUP.
II. SRADHA
( POKOK-POKOK KEYAKINAN AGAMA HINDU )
DISEBUT PANCA SRADHA, TERDIRI DARI :
1.
SRADHA BRAHMAN
KEYAKINAN TERHADAP ADANYA TUHAN YANG ESA SEBAGAI MAHA PENCIPTA, MAHA KUASA
DAN MAHA PENGAMPUN. TUHAN YANG ESA DALAM AGAMA HINDU MEMILIKI BANYAK NAMA
SEPERTI DEWA BRAHMA, DEWA WISNU, DEWA SIWA DLL. FUNGSI DEWA BRAHMA SBG PENCIPTA
ALAM, DEWA WISNU SBG PEMELIHARA ALAM,
DAN DEWA SIWA SBG PELEBUR/PENGEMBALI ALAM SEMESTA DENGAN SEGALA ISINYA.
MASING-MASING DILAMBANGKAN DGN AKSARA : A,U DAM M. A, U DAN M DISANDIKAN
MENJADI ” OM ” ( AKSARA SUCI LAMBANG IDA
SANGHYANG WIDHI / TUHAN ).
2
2.
SRADHA ATMAN
KEYAKINAN TERHADAP ATMA SEBAGAI SUMBER HIDUP DARI SELURUH MAKHLUK BERASAL
DARI BRAHMAN. BERSIFAT ABADI, TIDAK BERUBAH TIDAK MATI, SEBAGAIMANA SIFAT-SIFAT
TUHAN / BRAMAN. ADA DLM SETIAP MAKHLUK.
3.
SRADHA KARMA PHALA
KEYAKINAN TERHADAP BAHWA SETIAP PERBUATAN MENDAPATKAN PAHALA / HASIL.
BERBUAT BAIK HASILNYA KEBAHAGIAAN, BERBUAT BURUK HASILNYA KESENGSARAAN. HASIL
INI DINIKMATI BISA PADA SAAT KEHIDUPAN SEKARANG ATAU KEHIDUPAN YANG AKAN
DATANG.
4.
SRADHA PUNARBHAWA
KEYAKINAN TERHADAP KELAHIRAN KEMBALI KE DUNIA. KWALITAS KELAHIRAN KEMBALI
KEDUNIA DITENTUKAN OLEH KWALITAS KARMA MASING-MASING ORANG.
5.
SRADHA MOKSA
KEYAKINAN TERHADAP ADANYA KEBAHAGIAAN YANG KEKAL ABADI, YAITU BERSATUNYA
KEMBALI ATMA KEPADA BRAHMAN. INILAH YANG MENJADI TUJUAN TERTINGGI SETIAP UMAT
HINDU.
III. SUSILA
( TINGKAH LAKU YANG BAIK-MULIA-BENAR )
AJARANNYA ANTARA LAIN MELIPUTI :
A. TRIKAYA
PARISUDHA ( TIGA TINGKAH LAKU YANG BAIK DAN BENAR ) TERDIRI DARI :
1. MANACIKA : BERFIKIR YANG BAIK DAN BENAR, DIAPLIKASIKAN DENGAN :
TIDAK BERPRASANGKA BURUK, TIDAK MENGINGINKAN SESUATU YANG BUKAN HAKNYA DAN
PERCAYA HUKUM KARMA.
3
2. WACIKA : BERKATA YANG BAIK DAN BENAR, DIAPLIKASIKAN DENGAN : TIDAK
BOHONG, TIDAK INGKAR JANJI, TIDAK KASAR / MEMBENTAK DAN TIDAK FITNAH. INTINYA
BERKATA YANG SATYAMWADA ( BAIK,SEJUK DAN MENYELAMATKAN ).
3. KAYIKA : BERBUAT YANG BAIK DAN BENAR, DIAPLIKASIKAN DENGAN : TIDAK
MENYAKITI, TIDAK MENCURI DAN TIDAK BERZINA.
B. TATTWAM ASI ARTINYA AKU ADALAH KAMU, KAMU ADALAH DIA, DIA ADALAH ENGKAU.
PRINSIP AJARAN INI ADALAH SALING MENGHARGAI, MENGHORMATI SATU SAMA LAIN KARENA
DALAM DIRI SETIAP ORANG (MAKHLUK) TERDAPAT SATU JIWA YANG SAMA, YAITU ATMA.
APLIKASI AJARAN SUSILA DIATS DPT
DIJDIKAN KODE ETIK DLM MENJLNKAN
BERBAGAI BENTUK PROFESI.
IV. AJARAN YADNYA.
YADNYA BERARTI KORBAN SUCI YANG DILAKUKAN DENGAN TULUS IKHLAS, TERDIRI DARI
:
1. DEWA YADNYA ( KURBAN SUCI KEPADA TUHAN ) CONTOHNYA : TRI SANDHYA /
SEMBAHYANG TIGA KALI SEHARI, PERAYAAN PIODALAN / PUJA WALI / HARI SUCI DAN JAPA
MANTRA UNTUK MEMUJA/MEMUJI TUHAN.
2. PITRA YADNYA ( KURBAN SUCI KEPADA LELUHUR ) CONTOHNYA : UPACARA
NGABEN, UPACARA PENYUCIAN ATMA DAN HORMAT KEPADA ORANG TUA.
3. RSI YADNYA ( KURBAN SUCI KEPADA ORANG SUCI / PARA RESI / PANDITA )
CONTOHNYA MEMBERI DAKSINA ( PERSEMBAHAN ) DAN MENYEBARKAN AJARANNYA
UNTUK KEBAIKAN.
4
4. MANUSA YADNYA ( KURBAN SUCI UNTUK KESELAMATAN / KEBAIKAN SESAMA
MANUSIA ) CONTOHNYA : UPACARA OTONAN, PERKAWINAN, MENGANGKAT ANAK ASUH,
MEMBANTU FAKIR MISKIN, MEMBESUK ORANG SAKIT DLL.
5. BHUTA YADNYA ( KURBNA SUCI UNTUK KESELAMTAN LINGKUNGAN ALAM ATAU
MAKHLUK-MAKHLUK TERGOLONG BHUTA ), CONTOHNYA : REBOISASI / PENGHIJAUAN,
PEMBERSIHAN LINGKUNGAN DAN UPACARA CARU / TAWUR.
DALAM BERYADNYA TERUTAMA YANG TERKAIT DENGAN UPACARA AGAMA, UMMAT HINDU
BIASANYA MENGGUNAKAN SARANA SEPERTI : MANTRA
( AYAT AYAT SUCI), SESAJEN ( SUATU
RANGKAIAN YANG TERDIRI DARI BUAH, BUNGA, BIJI-BIJIAN, DAUN, DAGING, AIR DAN API
).
V. WEDA SEBAGAI SUMBER HUKUM.
WEDA ADALAH PUSTAKA SUCI HINDU DIDALAMNYA TERDAPAT BERBAGAI AJARAN YANG
MENGATUR TENTANG TATA CARA BERMASYARAKAT, BERSEMBAHYANG DSB. DIGOLONGKAN
MENJADI DUA YAITU :
1. WEDA SRUTI YAITU HIMPUNAN
KITAB SUCI BERUPA WAHYU TUHAN HASIL PENDENGARAN DARI PARA MAHA RESI. KITABNYA
YANG TERKENAL ADALAH CATUR WEDA : RG WEDA, SAMA WEDA, YAJUR WEDA DAN ATHARWA
WEDA.
2. WEDA SMERTI YAITU HIMPUNAN KITAB SUCI DALAM BENTUK TAFSIR YANG
DITULIS BERDASARKAN INGATAN DARI PARA MAHA RESI / PARA AHLI. CONTOH KITABNYA
ADALAH : MAHA BARATA, RAMAYANA, SARASAMUCCAYA, JYOTISA, CHANDA, AYUR WEDA DSB.
5
3. SILA ; TINGKAH LAKU DARI ORANG ORANG
SUCI YANG PATUT DITELADANI.
4. ACARA ; TRADISI, ADAT KEBIASAAN SUATU
TEMPAT NAMUN TIDAK BERTENTANGAN
DENGAN WEDA SRUTI.
5. ATMANASTUSTI : KEPUASAN BATIN, KEDAMAIAN
HATI.
VI. KELOMPOK
ORANG SUCI/SULINGGIH
1. YANG TERGOLONG DWI JATI
DISEBUT PANDITA, RESI, BAGAWAN DLL. DWI JATI ARTINYA YANG LAHIR DUA KALI,
PERTAMA LAHIR DARI RAHIM IBU, KEDUA LAHIR KARENA ILMU PENGETAHUAN ROHANI
MELALUI PROSES PENYUCIAN YANG DISEBUT DIKSA.
2. YANG TERGOLONG EKA JATI
DISEBUT PINANDITA, PEMANGKU, WASI. EKA JATI ARTINYA LAHIR SATU KALI YAITU LAHIR
DARI RAHIM IBU NAMUN TELAH MELAKUKAN PROSES PENYUCIAN DISEBUT MEWINTEN.
DILUAR KLOMPOK TERSEBUT DIKENAL JUGA NAMA KLOMPOK WALAKA YAITU TOKOH DENGAN
KEAHLIAN TERTENTUI DUDUK DIMAJELIS AGAMA NAMUN TIDAK MELAKUKAN PROSES PENYUCIAN
SEPERTI DIATAS. MAJELIS AGAMA HINDU DIKENAL DENGAN NAMA PARISADA, DARI TINGKAT
PUSAT SAMPAI TINGKAT KELURAHAN.
VII. HARI
RAYA HINDU
PERAYAANYA DIBEDAKAN MELALUI DUA PERHITUNGAN TAHUN :
1. TAHUN PAWUKON : DATANGYA SETIAP 210 HARI SEKALI, PERHITUNGANNYA
BERDASARKAN PERPADUAN WUKU + SAPTA WARA + PANCA WARA. CONTOH HR GALUNGAN,HR
KUNINGAN, HR SARASWATI DAN HR PAGER
WESI.
6
2.
TAHUN SASIH DATANGNYA SETIAP TAHUN SEKALI,
PERHITUNGANNYA BERDASARKAN PEREDARAN MATAHARI DAN BULAN. CONTOH HARI RAYA
SIWARATRI DAN HARI RAYA NYEPI.
SEKILAS TENTANG NYEPI. UMMAT HINDU MELAKUKAN CATUR BRATHA NYEPI SELAMA
SATU x 24 JAM, YAITU : AMATI GENI (
TIDAK MENYALAKAN API, BERPUASA ), AMATI KARYA ( TIDAK BEKERJA FISIK ), AMATI
LELUNGAAN ( TIDAK BEPERGIAN ) DAN AMATI
LELANGUAN ( TIDAK MENIKMATI HIBURAN YANG MEMBANGKITKAN NAFSU ).
PERAYAANNYA BIASA DILAKUKAN DI TEMPAT SUCI, SEPERTI : PURA, KUIL, CANDI, MANDIR DLL.
VIII. PENGGOLONGAN
MASYARAKAT.
PENGGOLONGAN MASYARAKAT DIDASRKAN ATAS GUNA ( SIFAT BAKAT SESEORANG ) DAN KARMA ( KEAHLIAN PROFESI
SESEORANG ). DIGOLONGKAN MENJADI EMPAT DISEBUT CATUR WARNA, TERDIRI DARI :
1.
BRAHMANA ( GOL. AGAMAWAN
/ROHANIWAN ).
2.
KESATRIA ( GOL. PENGAMAN
NEGARA )
3.
WESYA ( GOL. PEMBANGUN
KESEJAHTERAN )
4.
SUDRA ( GOL. PELAYAN )
ANTARA GOLONGAN SATU DENGAN YANG LAIN KEDUDUKANNYA SEDERAJAT / SETARA TIDAK
ADA YANG LEBIH TINGGI ATAU LEBIH RENDAH. SEMUA DIMULYAKAN MARTABATNYA SEPANJANG
FUNGSI DAN TANGGUNGJAWABNYA DILAKSANAKAN DENGAN BAIK.
7
IX. KELUARGA
HINDU
PENERTIAN KELUARGA :
-
KULA ARTINYA ABDI, HAMBA
-
WARGA ARTINYA IKATAN,
JALINAN
-
KELUARGA ARTINYA JALINAN
PENGABDIAN ANTARA SUAMI, ISTRI DAN ANAK.
TERBENTUKNYA KELUARGA DIAWALI DENGAN WIWAHA SAMSKARA ( UPACARA PERKAWINAN )
DENGAN TUJUAN :
1. MEMPEROLEH
KETURUNAN ( PRO KREASI ), TERUTAMA ANAK YANG SUPUTRA ( ANAK YANG UTAMA ).
PUTRA DARI KATA :
- PUT ARTINYA NERAKA
- TRAYATRI ARTINYA
MENYEBRANGKAN
- PUTRA
ARTINYA MENYEBRANGKAN / MENGANGKAT ARWAH LELUHUR DARI NERAKA
2. MENIKMATI KAMA ( NAFSU SEKSUAL
) TANPA RASA DOSA KARENA HUBUNGAN SEKS ADALAH SESUATU YANG SUCI ( SAKRAL ).
PEMBINAAN KELUARGA DIARAHKAN MENUJU TERWUJUDNYA KELUARGA SUKHINAH YAITU KEHIDUPAN KELUARGA YANG
SEJAHTER LAHIR DAN BAHAGIA BATIN DENGAN BAHASA LAIN :
-
JAGADHITA ARTINYA
SEJAHTERA LAHIRIAH, FISIK
-
MOKSA ARTINYA KEBAHAGIAN
ROHANI
8
XI. PANDANGAN
AGAMA HINDU TENTANG TINDAKAN PERAWAT
TERKAIT PERAWATAN KESEHATAN, DLL.
A.
METODA PEMECAHAN
MASALAH.
AGAMA HINDU DALAM MEMBERIKAN PENDAPAT TERHADAP HAL-HAL YANG BOLEH DAN TIDAK
BOLEH DI LAKUKAN BERDASARKAN DHARMA SIDHI YATRA YANG TERDIRI DARI :
DESA ( TEMPAT ), KALA ( WAKTU ), IKSA ( TUJUAN ), SAKTI ( DAYA, KEMAMPUAN ) DAN TATWA (
KEBIJAKSANAAN, KEYAKINAN ). ATAS DASAR PEDOMAN TERSEBUT DIATAS BARU KEMUDIAN DIAMBIL KEPUTUSAN. SETIAP KEPUTUSAN YG DIAMBIL
DIPENGARUHI OLEH TRI GUNA ( TIGA
KECENDRUNGAN SIFAT ) YAITU SATTWA ( TENANG, BAIK, SEJUK ), RAJAS ( EMOSI,
EGOIS, MARAH ) DAN TAMAS ( CUEK, APATIS, LAMBAN ).
B. PANDANGAN HINDU TENTANG :
1. KELUARGA
BERENCANA
ADA KESERASIAN DAN KESELARASAN ATR TUJ KB DG TUJ KELUARGA
HINDU YAITU UTK MENCIPTAKAN KEHIDUPAN KELUARGA YG SEJAHTRA DAN BAHAGIA
LAHIR-BATIN. OKI AGAMA HINDU TDK MENOLAK KB.
2.
ALAT-ALAT KONTRASEPSI
HINDU TIDAK MENOLAK PENGGUNAAN ALAT-ALAT KONTRASEPSI
SEPANJANG DIGUN OLEH ORANG-ORANG YG TLH MENGALAMI PROSES WIWAHA SAMSKARA.
PENGGUNAAN DILUAR ITU DIPANDANG SEBAGAI ASUBHAKARMA ( TINDAKAN YG TDK BAIK ).
3.
ABORSI
ABORSI YAITU PENGGUGURAN BAYI DLM KANDUNGAN, JK HAL INI TERJADI MAKA TINDAKAN INI DIPANDANG
SEBAGAI PATAKA YAITU TINDAKAN BERDOSA. NAMUN DMK BERDASARKAN WIWEKA DHARMA
SIDHI YATRA DIATAS, ABORSI BLH DILAKUKAN UTK
9
MENYELAMATKAN JIWA SI IBU, AKAN TTP PERLU DIINGAT TINDAKAN INI BUKAN
BERARTI DPT MENIADAKAN ASPEK DOSANYA.
4.
EUTHANASIA
SCR SEDERHANA EUTHANASIA ADL KEINGINAN UTK MATI OLEH SESEORANG DG ALASAN TERTENTU. HAL INI
BERTENTANGAN DG AGAMA HINDU, DISAMPING TDK MENSYUKURI DAN BERBAHAGIA LAHIR SBG
MANUSIA, IA MELAWAN HUKUM KODRAT ATAU KUASA TUHAN. HUKUM KODRAT ITU DISEBUT
RTA, DIANTARANYA : UTPETI ( MENCIPTA, MELAHIRKAN), STHITI ( MEMELIHARA ) DAN
PRALINA ( MELEBUR, MENGEMBALIKAN KE ASAL ). HAKEKAT SEJATI KEBERADAAN
MANUSIA ADL MEMELIHARA KEHIDUPANNYA ( STHITI ), APAPUN MASALAH YG DIALAMINYA
TDK DIBENARKAN MENCABUT NYAWANYA SENDIRI.
5.
TRANSPLANTASI / DONOR
DARAH
TRANSPLANTASI : DONOR ORGAN
TUBUH/BAGIAN TUBUH TERTENTU. AGAMA HINDU
MENGANJURKAN UTK DANAPUNIA ( MEMBERIKAN, MENDERMAKAN SST SCR TULUS ). JENISNYA
SANGAT BANYAK, SALAH SATU DIANTARANYA IALAH JIHWADANA YAITU BERSEDIA
MENGORBANKAN JIWA-RAGA DEMI KESELAMATAN SESEORANG, SESAMA, BANGSA DAN NEGARA.
OKI HINDU TDK MENOLAK TRANSPLANTASI / DONOR DARAH.
6.
BAYI TABUNG
SEPANJANG BENIH, SPERMA –
OVUM DIAMBIL DARI PASANGAN SUAMI ISTRI YANG SAH ( DARI SISI AGAMA DAN HUKUM
POSITIF ) MAKA BAYI TABUNG DAPAT DITERIMA, DILUAR ITU TDK DAPAT DIBENARKAN.
10
7. NIFAS
NIFAS : DARAH YG KELUAR DR RAHIM
WANITA SESUDAH MELAHIRKAN SAMPAI DG PULIHNYA ALAT ALAT DAN ANGGOTA BADAN. DALAM
HAL INI AGAMA HINDU MEMANDANG SI IBU,
BAPAK, SI BAYI BERADA DLM KONDISI CUNTAKA ( = SEBEL = KONDISI TDK SUCI ). OKI
TDK DIPERBOLEHKAN MEMASUKI PURA ( TEMPAT SUCI ) SAMPAI SI BAYI BERUSIA 42 HARI
DAN DILAKSANAKAN UPACARA PENYUCIAN BG KELUARGA TSB. JADI MASA NIFAS BERLAKU
SELAMA 42 HARI SEJAK KELAHIRAN SI BAYI.
8. PERAWATAN KEHAMILAN
KEHAMILAN ADL SEBUAH ANUGERAH, INI TERJADI KRN PERTEMUAN
KAMA BANG ( OVUM ) DG KAMA PETAK ( SPERMA ). OKI HINDU MEMANDANG KEHAMILAN
WAJIB DIRAWAT, BAIK SECARA MEDIS, UPACARA RITUAL ( SELAMATAN ) DAN SPIRITUAL ( MEMBISIKI MANTRA
PD BAYI DLM KANDUNGAN ).
9.
HAID / MENSTRUASI.
WANITA YG LG HAID DALAM PAND HINDU TERGOLONG CUNTAKA (
KEADAAN TDK SUCI ). WANITA DALAM KONDISI INI DILARANG MEMASUKI TMPAT SUCI (
PURA ) ATAU KEGIATAN UPACARA AGAMA LAINNYA.
10.
PERAWATAN JENAZAH.
ADA DUA PILIHAN YAITU DENGAN DIKEBUMIKAN ATAU DIKUBUR DAN
DG CARA DIBAKAR ( NGABEN ). PADA PRINSIPNYA SEMUA JASAD DIMANDIKAN
11
TERLEBIH DAHULU SEBAGAIMANA LAYAKNYA ORANG HIDUP KEMUDIAN DIBACAKAN DOA –
DOA.
11. PERAWATAN / BIMBINGAN PASIEN
DIANJURKAN BAGI UMAT HINDU UNTUK MEMELIHARA KESEHATAN.
KETIKA SEBAGAI PASIEN MISALNYA, UMAT HINDU TIDAK MEMPERSOALKAN AGAMA YG MERAWAT
KESEHATANNYA.
12. MERAWAT PASIEN TERMINAL.
PATUT DILAKUKAN DENGAN SABAR DAN
SECARA TERUS MENERUS DIBACAKAN DOA YG DISEBUT GAYATRI MANTRAM AGAR JIWA PASIEN MEMPEROLEH
KEDAMAIAN.
13. KEBERSIHAN / KESEHATAN LINGKUNGAN.
MENJADI SWADHARMA ( KEWAJIBAN BG
SETIAP UMAT HINDU ) UNTUK MENCIPTAKAN LINGK YG BERSIH – SEHAT, HAL INI
DSBUT BHUTA YADNYA SHG DR TINDAKAN INI
AKAN DIPEROLEH BHUTA HITA ( LINGK YG DAMAI – NYAMAN – SEJAHTRA ).
XII. DEMIKIAN PENGETAHUAN POKOK POKOK AJARAN AGAMA HINDU, DISAMPAIKAN DALAM
GARIS BESAR DG WAKTU PENYAJIAN YG SANGAT TERBATAS, SEMOGA DPT DITERIMA DAN
DIMENGERTI DG BAIK.
Pengampu
Drs. Anak Agung Ketut Darmaja.